Penelitian Menunjukkan ChatGPT dapat Meningkatkan Produktivitas Penulis

Penelitian Menunjukkan ChatGPT dapat Meningkatkan Produktivitas Penulis

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ChatGPT dapat membantu orang menyelesaikan tugas menulis dengan lebih cepat dan lebih baik.

Alat kecerdasan buatan (AI) tersebut berguna bagi mereka yang memiliki kemampuan menulis yang relatif lemah dan meningkatkan performa ingga mendekati tingkat individu yang lebih terampil.

Dikutip dari Nature, dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa PhD ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, Whitney Zhang dan Shakked Noy, sebanyak 453 profesional berpendidikan perguruan tinggi, seperti pemasar, penulis proposal hibah, dan manajer, diminta untuk menulis berbagai jenis teks seperti rilis pers, laporan singkat, dan rencana analisis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar setengah dari peserta yang menggunakan ChatGPT berhasil menyelesaikan tugas kedua dengan waktu yang signifikan lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak memiliki akses ke alat tersebut.

Para peserta yang menggunakan chatbot mampu menyelesaikan tugas dalam waktu rata-rata 16 menit, sedangkan kelompok tanpa akses ChatGPT membutuhkan waktu rata-rata 27 menit.

Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa kualitas tulisan dari peserta yang menggunakan ChatGPT mengalami peningkatan yang signifikan.

Skor kualitas tulisan pada tugas kedua meningkat 18% lebih tinggi, rata-rata, untuk kelompok yang menggunakan chatbot dibandingkan dengan kelompok tanpa akses.

Peningkatan kualitas ini terutama terlihat pada peserta yang mendapatkan skor rendah pada tugas pertama.

Baca Juga :  Instagram Rilis Fitur Baru Mirip TikTok untuk Trends, Editing dan Gifts

Dalam kasus tersebut, skor meningkat sebesar 1-2 poin dengan menggunakan ChatGPT, sementara peserta yang awalnya mendapatkan skor tinggi berhasil mempertahankan skornya.

Ini hampir memiliki efek demokratisasi” kata ekonom Robert Seamans dari Stern School of Business, Universitas New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Namun, adanya kekhawatiran timbul seiring dengan peningkatan penggunaan alat kecerdasan buatan seperti ChatGPT.

Meskipun alat ini membantu meningkatkan kemampuan menulis, ada kemungkinan bahwa kemampuan tersebut akan menggantikan kebutuhan akan keterampilan tertentu.

Anton Korinek, seorang ekonom di The Brookings Institution, menyatakan bahwa pekerjaan yang membutuhkan kemampuan menulis dan keterampilan analitis lainnya yang dapat dilakukan oleh model bahasa mungkin akan mengalami penurunan nilai.

Namun, para ahli meyakinkan bahwa kehadiran teknologi AI seperti ChatGPT tidak sepenuhnya akan menggantikan pekerja manusia.

Kebanyakan pekerjaan melibatkan berbagai macam tugas, dan menulis hanya salah satunya. Bagian itu dapat difasilitasi dan ditingkatkan dengan model bahasa, tetapi semua bagian lainnya masih membutuhkan manusia, setidaknya untuk saat ini,” jelas Korinek.

Meskipun belum jelas bagaimana peningkatan produktivitas ini akan mempengaruhi upah pekerja, para ahli menekankan pentingnya belajar dan memahami teknologi AI.

Mengingat AI akan menjadi semakin umum seperti halnya internet saat ini, pekerja yang memahami cara menggunakan teknologi ini akan mendapatkan manfaat yang baik di masa depan.

Baca Juga :  Android 13 QPR3 Beta 1 Kini Tersedia untuk Smartphone Google Pixel
Bagikan

Ditulis oleh

Dimas adalah penulis, pengembang web, dan penggemar open source.