Meta Luncurkan Threads, Platform Media Sosial Baru yang Siap Bersaing dengan Twitter

Meta Luncurkan Threads, Platform Media Sosial Baru yang Siap Bersaing dengan Twitter

Meta, perusahaan di belakang Facebook dan Instagram, akhirnya meluncurkan Threads, sebuah platform media sosial yang menjadi pesaing Twitter.

Setelah beberapa bulan penuh rumor dan bocoran informasi, Threads kini telah resmi hadir.

Pengguna bisa mengakses platform ini melalui situs desktop Threads.net atau dengan mengunduh aplikasinya untuk perangkat iOS dan Android.

Peluncuran Threads juga diiringi dengan pernyataan menarik dari Adam Mosseri, Kepala Instagram, yang menyebut bahwa Threads adalah upaya Meta untuk membangun platform terbuka yang baik bagi komunitas pengguna Instagram.

Threads memungkinkan pengguna untuk membuat pos berbasis teks dengan panjang hingga 500 karakter, serta membagikan foto dan video dengan durasi hingga lima menit.

Antarmuka aplikasinya mirip dengan Twitter, dengan fitur-fitur seperti menyukai, mengomentari, mengulang kiriman, dan membagikan thread.

Karena Threads terintegrasi dengan Instagram, pengguna dapat dengan mudah mengikuti orang-orang yang diikuti di platform tersebut.

Mirip dengan Instagram, feed utama di Threads menampilkan konten yang direkomendasikan dan kiriman dari orang-orang yang diikuti.

Namun, tidak ada opsi untuk beralih antara konten yang direkomendasikan dan hanya konten dari pengguna yang diikuti, seperti yang ada di Twitter.

Meskipun demikian, Meta memiliki potensi untuk menambahkan fitur tersebut di masa depan.

Meta juga menerapkan beberapa kontrol privasi dari Instagram ke Threads, termasuk kemampuan untuk menyaring kata-kata tertentu dalam balasan dan membatasi siapa yang dapat membalas kiriman pengguna.

Baca Juga :  ChatSonic Luncurkan Ekstensi Google Chrome Mirip ChatGPT

Namun, saat ini Meta belum menyertakan dukungan Threads untuk ActivityPub, sebuah protokol jaringan sosial terdesentralisasi yang digunakan oleh platform seperti Mastodon.

Hal ini berarti pengguna tidak dapat mentransfer informasi mereka dari Threads ke platform lain yang mendukung protokol tersebut.

Peluncuran Threads ini sejalan dengan adanya pembatasan yang diterapkan oleh Twitter terhadap pengguna, termasuk pembatasan kecepatan sementara bagi pengguna yang tidak diverifikasi.

Twitter juga melakukan perubahan terhadap akses pengguna yang tidak masuk ke platform, meskipun kemudian membatalkan perubahan tersebut secara diam-diam.

Selain itu, Twitter juga merilis versi baru TweetDeck yang memerlukan langganan terverifikasi.

Threads akan diluncurkan di lebih dari 100 negara, termasuk Amerika Serikat.

Namun, sayangnya, platform ini tidak akan tersedia di Uni Eropa saat peluncuran.

Meta berharap Threads dapat menjadi bagian dari ekosistem layanan sosial terbuka yang berkembang pesat dan membantu pengguna menemukan komunitas yang sesuai dengan preferensi mereka, tidak peduli aplikasi apa yang mereka gunakan.

Bagikan

Ditulis oleh

Dimas adalah penulis, pengembang web, dan penggemar open source.