Google terus meningkatkan fitur pada chatbot AI Bard demi mempertahankan keunggulan dalam persaingan ketat dengan pesaing seperti OpenAI yang didukung oleh Microsoft, Anthropic, dan lainnya di bidang kecerdasan buatan generatif yang sedang populer.
Pada Maret lalu, Google meluncurkan ChatGPT sebagai pesaing untuk Bard, dan sejak itu telah mengumumkan pembaruan baru di konferensi pengembang tahunan Google I/O pada bulan Mei.
Demikian pula, ChatGPT dari OpenAI juga mengumumkan fitur baru pada bulan yang sama, termasuk peluncuran aplikasi ChatGPT untuk iOS dan integrasi suara.
Fitur Baru Chatbot Bard
Berdasarkan postingan blog Google, terdapat beberapa pembaruan termasuk kemampuan untuk memberikan respon dalam bentuk gambar dan audio.
Berikut adalah beberapa pembaruan terbaru yang diluncurkan oleh Google pada Kamis ini:
1. Analisis Gambar
Bard kini memiliki kemampuan untuk menganalisis gambar, yang sebelumnya diperkenalkan sebagai fitur Google Lens pada Google IO bulan Mei.
Pengguna dapat mengunggah gambar dan meminta Bard untuk memberikan informasi tentang gambar tersebut atau membuat keterangan berdasarkan gambar tersebut.
Saat ini, fitur ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris.
2. Gaya Respons yang Berbeda
Pengguna Bard sekarang dapat mengubah nada dan gaya respons dari Bard dengan memilih salah satu dari lima opsi: sederhana, panjang, pendek, profesional, atau santai.
Sebagai contoh, pengguna dapat meminta Bard untuk membantu menulis deskripsi produk kursi tua dalam sebuah toko online, dan kemudian meminta Bard untuk menyederhanakan respons tersebut.
Fitur ini sudah dapat digunakan dalam bahasa Inggris dan akan segera tersedia dalam bahasa lain.
3. Membaca Respons
Pengguna sekarang dapat mendengarkan respons dari Bard melalui audio.
Fitur ini berguna bagi pengguna yang ingin mendengar pengucapan kata yang benar atau mendengarkan puisi atau skrip.
Fitur ini dapat digunakan dalam lebih dari 40 bahasa.
4. Lebih Banyak Bahasa dan Wilayah
Google mengumumkan bahwa Bard kini dapat digunakan dalam lebih dari 40 bahasa, termasuk Arab, Tionghoa, Jerman, Hindi, dan Spanyol.
Selain itu, Bard juga telah tersedia di wilayah Eropa setelah mengalami penundaan akibat kekhawatiran privasi yang diutarakan oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia.
Google menjelaskan bahwa mereka telah berkomunikasi secara proaktif dengan para ahli, pembuat kebijakan, dan regulator privasi terkait perluasan ini.
Dengan pembaruan-pembaruan ini, Google berharap dapat terus unggul dalam persaingan yang semakin sengit di bidang kecerdasan buatan generatif.
Bagikan